JOMBANG – SMK Budi Utomo dibawah naungan Pondok Pesantren Gadingmangu, Perak dengan 2300 –san siswa sisiwi
. Datang dari berbagai penjuru tanah air. Memiliki program keahlian Pilihan: Busana Butik, Akuntansim Multimedia, Teknik Komputer Jaringan, Teknik Audio Video, Teknik Sepeda Motor, Teknik Kendaraan Ringan.
Berkat dukungan penuh pimpinan Pondok Pesantren Gadingmangu dan yayasan dalam perkembanganya,menunjukan eksistensi dan dan prestasi baik dalam akademik maupun non akademik berbagai skala. Maka tak salah jika Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Pemprov Jatim menjadikanya salah satu pilot project pengembangan SMK Mini dari 300-an SMK se-Jatim dengan program keahlian pendalaman “Desain Bordir Komputer untuk Busana Muslim”.
Pelatihan di SMK Mini selama 6 bulan terdiri 120 siswa (60 orang siswa kelas X-XI dan 60 terdiri dari santri, alumni, masyarakat sekitar).Nantinya gelombang 2 akan mulai pelatihan pada bulan April untuk 50 orang peserta (terdiri wali murid, wali santri, siswa putus sekolah, masyarakat sekitar.
“SMK Mini sesuai sesuai arahan gubernur Jawa Timur Soekarwo kedepannya menjadi pusat pelatihan kerja atau BLK,” tegas Bp. Widodo kepala SMK Budi Utomo pada grandh launching SMK Mini di Auala Pondok Pesantren Gadingmangu.
Sementara itu Sanjaya Putra perwakilan Dinas Pendidikan Pemprov Jatim di acara grand lounching kemarin menegaskan, pilihan pilihan program SMK Mini ditempatkan pada Pondok Pesantren Gadingmangu Perak Jombang ini, karena para santri telah memiliki bekal ilmu agama yang mumpuni. Sudah barang tentu akhlak dan moralnya baik, sehingga pelatihan SMK Mini bakal menambah bekal mereka ketika suda tak menjadi santri terleih mampu kembangkan jiwa kewirausahaan. Pelatihan SMK Mini peserta akan mendapat materi mulai perencanaan, pengorganisasian kewirausahaan, pasar, kemitraan ,pemasaran.
SMK Mini itu sendiri bertujuan menciptakan kewirausahaan di Ponpes, tiap SMK Mini menampung minimal 200 sisswa yang diprioritaskan untuk santri, alumni ponpes, dan warga sekitar juga mengikuti pelatihan SMK Mini. Peserta didiknya tidak ada pungutan biaya . “Targetnya kami jika satu SMK Mini nisa menampung 200 siswa, maka pada tahun 2017 pali sedikit ada 20.000 orang terserap dilapangan kerja maupun berwirausaha” menurut Sanjaya Putra.
Untuk itu pola dan model program pengembangan SMK Mini akan terus dikembangkan tahun depan bias menjadi percontohan sekolah kejuruan sesuai sesuai program Pro Growth, Pro Poor, Pro Job, dan Pro Environment. Hadir pada grand launching SMK Mini kemarin jajaran Muspika Perak, Camat Perak, Kepala Desa Gadingmangu, Pengasuh dan Dewan Guru Pondok Pesantren Gadingmangu, jajaran perwakilan Cabang DInas Pendidikan Pemprov Jatim di Jombang, Pengurus MKKS SMK Jombang, Pengawas SMK di Jombang.
Sanjaya Putra Perwakilan Dinas Pendidikan Pemprov Jatim memukul gong tanda launching SMK Mini disaksikan Pimpinan Ponpes Gadingmangu dan Kepala SMK Budi Utomo.