Penerapan Private Cloud Computing Berbasis Proxmox VE Sebagai Media Pembelajaran Praktikum Administrasi Sistem Jaringan (ASJ)

Oleh: Aris Kurniadi, S.Kom

SMK Budi Utomo Jombang merupakan salah satu sekolah swasta yang berbasis pondok pesantren diwilayah Jombang Jawa Timur. Untuk meningkatkan kualitas lulusan baik soft skill maupun hard skill maka pihak institusi pendidikan melalui program studi Teknik Komputer dan Jaringan berusaha menyusun kurikulum yang mengadopsi kebutuhan dunia kerja dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terkini. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini, guru pengampu beberapa mata pelajaran mengalami berbagai permasalahan terkait pelaksanaan kegiatan praktikum di ruang laboratorium komputer, salah satunya adalah Mata Pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan.

Selama ini proses pembelajaran telah menggunakan virtualisasi baik menggunakan VMWare Workstation maupun Oracle VirtualBox yang diinstalasi pada setiap komputer laboratorium. Penggunaan virtualisasi yang diinstalasi di setiap komputer lab memiliki berbagai kelemahan dan kendala terutama terkait proses backup, keleluasaan akses dan availability.

Penerapan Private Cloud Computing berbasis Proxmox Virtual Environment (PVE) sebagai media pembelajaran pada Administrasi Sistem Jaringan dapat menjadi solusi penyelesaian permasalahan yang dihadapi baik oleh guru pengampu maupun peserta didik. Penggunaan PVE memungkinkan diterapkannya Virtual Private Server (VPS) secara terpusat bagi guru dan peserta didik serta mendukung high availability melalui penerapan clustering.

Selain itu PVE yang dikoneksikan ke Internet memfasilitasi kebutuhan pengaksesan VPS dari mana pun dan kapan pun serta memudahkan aktivitas backup dan restore virtual machine.

Proxmox Virtual Environment (VE) merupakan perangkat lunak open source yang dapat difungsikan untuk server virtualization. Proxmox VE mendukung 2 (dua) jenis teknologi virtualisasi yaitu Kernel-based Virtual Machine (KVM) and container-based virtualization with Linux Containers (LXC)[2]. Untuk mempermudah administrasi maka keseluruhan aktivitas manajemen Proxmox VE dapat dilakukan menggunakan antar muka berbasis web, seperti terlihat pada gambar

Proxmox VE dibangun menggunakan distribusi Debian GNU/Linux dengan Linux Kernel yang telah di customized. Kode sumber dari Proxmox VE di rilis menggunakan lisensi GNU Affero General Public License, version 3 (GNU AGPL, v3) sehingga memungkinkan pengguna untuk terlibat dan berkontribusi pada pengembangan kode program dari Proxmox.

Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh Proxmox VE adalah sebagai berikut:

  1. Open Source Virtualization with KVM and LXC.

KVM merupakan modul kernel yang disatukan ke dalam kernel Linux dan bekerja mendekati performansi native dari platform perangkat keras x86 yang mendukung virtualisasi baik Intel VT maupun AMD-V. KVM dapat menjalankan VM Windows dan Linux dimana setiap VM memiliki hardware yang divirtualisasi secara privat. Sedangkan LXC merupakan lingkungan virtualisasi level sistem operasi untuk menjalankan sistem operasi Linux yang terisolasi pada sebuah Linux control host.

  • Management.

Manajemen dapat dilakukan secara terpusat baik melalui antarmuka berbasis web maupun Command Line Interface (CLI) serta mendukung REST web API. Selain itu mendukung administrasi berbasis role dan berbagai sumber otentikasi seperti Microsoft Active Directory, LDAP, Linux PAM atau Proxmox VE Authentication Server.

  • Backup.

Menerapkan full backup yang memuat baik konfigurasi dari Virtual Machine (VM) atau Container (CT) maupun keseluruhan data dan dapat dilakukan secara terjadwal.

  • High Availability (HA).

Mendukung multi-master cluster agar meniadakan sebuah titik kegagalan (no single point of failure) dan manajemen dapat dilakukan melalui Graphical User Interface (GUI) baik untuk pengaturan HA KVM maupun Container.

  • Firewall.

Memiliki firewall bawaan yang dapat dimanajemen baik melalui GUI maupun CLI dan mendukung IPv4 maupun IPv6.

  • Bridged Networking.

Proxmox VE menggunakan model bridged networking dimana setiap host dapat memiliki 4094 bridge.

  • Flexible Storage.

Model penyimpanan Proxmox VE sangat fleksibel dimana image virtual machine dapat disimpan baik di satu atau beberapa penyimpanan lokal maupun shared storage, seperti Network File System (NFS) atau Storage Area Network (SAN).

Kebutuhan atau persyaratan sistem yang direkomendasikan untuk menggunakan Proxmox VE adalah sebagai berikut:

  • CPU: 64bit (Intel EMT64 or AMD64).
  • Intel VT/AMD-V capable CPU/Mainboard (untuk dukungan KVM Full Virtualization)
  • 8 GB RAM. Lebih besar lebih baik.
  • Hardware RAID dengan batteries protected write cache (BBU) atau flash protection.
  • Hardisk yang cepat. Untuk hasil yang baik dapat menggunakan 15k rpm SAS, Raid10
  • 2 (dua) atau lebih Network Interface Card (NIC) untuk bonding.

Metode Instalasi Proxmox

Sama seperti install sistem operasi berbasis Linux lainnya install Proxmox ada beberapa metode instalasi antara lain :

  1. Menggunakan CD Installer

Cara ini merupakan yang sudah umum digunakan karena Proxmox sudah dikemas dalam 1 keping CD. Proses instalasi dapat dilakukan dalam beberapa langkah saja tanpa konfigurasi yang rumit.

  • Menggunakan Live USB

Cara ini memiliki cara kerja yang sama dengan menggunakan CD installer hanya berbeda pada media yang digunakan adalah USB flash. Metode ini sangat bermanfaat apabila suatu komputer tidak memiliki perangkat CD/DVD ROM.

Instalasi Proxmox

Proses instalasi Proxmox untuk dapat digunakan sebagai OS virtualisasi. Perlu diketahui bahwa Proxmox bersifat Bare-Metal OS sehingga sistem antarmuka yang digunakan akan berupa Text Mode dan sebagian konfigurasi yang dilakukan melalui sistem remote. Berikut adalah langkah-langkah yang dijalankan untuk proses instalasi Proxmox.

  1. Download Proxmox VE di http://www.proxmox.com/downloads/proxmox.
  2. Burning kedalam CD atau menggunakan Live USB.
  3. Booting komputer menggunakan CD yang sudah diburn atau jika tidak boot komputer menggunakan USB.
  4. Pada langkah pertama akan muncul halaman awal instalasi, kemudian tekanENTER

Terdapat beberapa pilihan yang tampil yaitu Install Proxmox VE (untuk menginstalasi secara normal), Install Proxmox VE (Debug mode) untuk menginstalasi pada mode debug yang akan membuka shell console pada beberapa tahapan instalasi dimana umumnya digunakan oleh developer, Rescue Boot (untuk memperbaiki sistem Proxmox yang telah  terinstalasi ketika tidak dapat melakukan booting dengan normal), Test Memory (untuk

melakukan pengujian pada RAM yang terpasang pada komputer apakah berfungsi dan bebas dari kesalahan atau error). Secara default telah terpilih Install Proxmox VE. Tekan tombol Enter untuk melanjutkan instalasi pada mode tersebut.

Klik tombol I Agree untuk menyetujui lisensi dan melanjutkan instalasi

Terlihat Target Hardisk yang telah terpilih adalah /dev/sda dengan kapasitas 40GB. Installer Proxmox akan secara otomatis membuat partisi pada hardisk dan menginstalasi. paket-paket yang dibutuhkan serta membuat sistem dapat di boot dari hardisk. Perhatian: keseluruhan partisi dan data akan hilang. Installer akan menggunakan Logical Volume Manager (LVM) apabila file system yang dipilih adalah ext3, ext4 atau xfs. Secara default telah terpilih ext4. Jika diperlukan dapat pula dilakukan pengaturan jenis file system dan parameter LVM lainnya dengan menekan tombol Options. Klik tombol Next untuk melanjutkan instalasi.

Pada isian Country masukkan Indonesia. Sedangkan pengaturan zone waktu dapat dilakukan dengan memilih menu dropdown dari parameter Time zone. Untuk Waktu Indonesia Barat (WIB) pilih Asia/Jakarta, untuk Waktu Indonesia Tengah (WITA) pilih Asia/Makassar, sedangkan Wilayah Indonesia Timur (WIT) pilih Asia/Jayapura. Pilih Asia/Makassar. Klik tombol Next untuk melanjutkan

Pada isian Password dan Confirm, masukkan sandi login yang akan digunakan oleh user “root”, sebagai contoh “12345678”. Sedangkan pada isian E-mail, masukkan alamat untuk yang akan digunakan oleh Proxmox untuk mengirimkan notifikasi terkait kegagalan backup, high availability events, dan lainnya, sebagai contoh arizjava@gmail.com. Tekan tombol Next untuk melanjutkan instalasi.

  1. Hostname (FQDN), masukkan nama komputer dengan format Fully Qualified Domain Name, sebagai contoh serveraxioo.id.
  2. IP Address, masukkan alamat IP yang digunakan oleh Proxmox yaitu 192.168.169.1 sesuai dengan rancangan jaringan ujicoba.
  3. Netmask, masukkan alamat subnetmask yaitu 255.255.255.0.
  4. Gateway, masukkan alamat gateway untuk komunikasi ke beda jaringan atau ke Internet, sebagai contoh 192.168.169.254
  5. Tekan tombol Next untuk melanjutkan instalasi

Tampil kotak dialog Installation successful! yang menginformasikan instalasi Proxmox VE telah selesai diinstalasi dan siap digunakan, seperti terlihat pada gambar berikut:

Tekan tombol Reboot. Tunggu hingga proses reboot selesai dilakukan. Setelah proses reboot selesai dilakukan maka akan tampak prompt login untuk otentikasi sebelum dapat mengakses sistem Proxmox,  Konfigurasi selanjutnya dapat dilakukan melalui antarmuka web dari Proxmox yang dapat diakses pada alamat http://192.168.169.1:8006.